Daftar Blog Saya

Senin, 05 Juli 2010

Petani Jamur Terkendala Modal

KANDANGAN, JK - Pembudidayaan jamur tiram putih di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) mulai terlihat. Hal tersebut dibuktikan dengan bertambahnya petani yang membudidayakan jamur tiram. Membudidayakan jamur tiram tersebut memiliki beberapa keunggulan seperti bahan baku tidak sulit di dapatkan, serta prosesnya tidak menyulitkan.
Petani hanya mengumpulkan bahan sebagai media berupa serbuk kayu, kapur pertanian dan bekatul atau dedak halus. Bahan terebut dicampur dengan takaran tertentu sebagai media untuk jamur yang berkembang.
Menurut Yadi (38), petani yang pertama kali mengembangkan jamur tiram putih, belum lama tadi di temui, mengatakan, bahwa ia bisa memproduksi kurang lebih 8 kg jamur tiram putih dalam sehari, ia menjual jamur tersebut seharga Rp. 27.500 per kilogam.
Sayangnya Yadi belum bisa melayani permintaan dari daerah lain selain Kandangan. Pasalnya, untuk menambah produksi ia terkendala dengan permodalan,” ujarnya.
Terpisah, kepala Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten HSS Ir H Faturrahman MP menjelaskan, mengenai hal tersebut. Kami menyadari bahwa kendala yang ditemui petani dalam mengembangkan usahannya adalah permodalan.
Pihaknya terus mencarikan solusi seperti program pengembangan usaha yang ada, baik program dari pusat ataupun daerah, salah satunya dengan program pengembangan usaha agrobisnis perdesaan.
Sementara itu, prospek usaha pembudidayaan jamur tiram ini cukup menjanjikan dan memiliki peluang menciptakan lapangan pekerjaan, Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan terus memantau perkembangan petani. Sekarang yang bisa diberikan badan penyuluh hanya bias memberikan penyuluhan dan pembinaan teknis,” jelasnya.(*/jk)