KANDANGAN, JK - Upaya untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) baru lahir, pemerintah menempuh cara baru. Untuk setiap rumah ibu hamil ditempeli stiker Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). Hal itu pula yang sudah dilakukan Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), baru-baru ini.
Menurut Plt Kepala Bidang Kesehatan Keluarga M Adib MKes menjelaskan, program itu sudah berjalan sejak tahun 2008 lalu hingga tahun 2010 ini, yang dilakukan oleh Dikes dibantu kader posyandu yang tersebar di setiap Desa dan Kelurahan.
Ia mengatakan program ini merupakan program pemerintah pusat yang dijalankan oleh Diskes dibantu kelurah, PKK, tokoh masyarakat dan kader posyandu di wilayah kerjanya.
Kata dia, setiap desa dan kelurahan penting membuat data dan notifikasi itu sehingga setiap yang hamil dapat terpantau. Sehingga jika terjadi sesuatu, dapat segera diambil langkah darurat.
Selain itu, penyebab langsung yang berperan paling besar dalam kematian ibu melahirkan akibat pendarahan, eklamsi, infeksi, partus lama, dan abortus. Sedangkan untuk kematian bayi baru lahir, penyebab utamanya adalah asfiksia, berat badan yang rendah, tetanus neonatorum, masalah pemberian makanan, gangguan hematologik, infeksi dan sumber lain.
Sedangkan untuk kasus meninggal tahun 2008 sebanyak 12 orang, tahun 2009 sebanyak 6 orang meninggal dan tahun 2010 sebanyak 6 arang meninggal. Terkait dengan itu, ia berharap kerjasama yang baik memberikan sosialisasi ke RT dan anggota PKK dalam optimalisasi kegiatan posayandu yang mencegah kematian ibu hamil dan bayi. Salah satunya pencegahan komplikasi terhadap ibu hamil.
Dengan kegiatan tersebut semua desa yang ditunjuk diharapkan, semua ibu hamil mendapatkan pelayanan pemeriksaan kehamilan termasuk golongan darah. Semua bumil juga harus mempunyai perencanaan persalinan tenaga kesehatan, dan semua bumil mempunyai perencanaan penggunaan kontrasepsi setelah persalinan.
Semoga dengan pendekatan tersebut bisa dioptimalkan dengan memperdayakan perempuan, keluarga dan masyarakat, demi meningkatkan pengetahuan ibu hamil, suami dan keluarga tentang resiko dan tanda bahaya kehahilan dan persalinan. Dengan begitu mereka bisa membuat perencanaan persalinan yang aman yang disepakati oleh suami, ibu hamil dan bidan. (*/jk)